Wonshuagyu OT3 AU: Mild smut, Threesome, Bottom!Shua
“Di Spanyol, kita makan anggur sambil ngitung countdown.”
“Oh ya?” Wonwoo tersenyum, mengecup kening Joshua yang sedang menyandarkan punggung di dadanya.
“Mm. 12 buah anggur di tengah malam.”
“Biar apa tuh?” Mingyu menimpali. Ia memijat perlahan kaki Joshua yang menumpang di bahunya. Tidak butuh waktu lama untuk bibirnya menyusul, mengecup ibu jari kaki kekasihnya.
Mereka bertiga tengah berendam di bathtub di lantai kamar Mingyu dan Wonwoo. Air panas yang menuju suam-suam kuku dipenuhi buntalan busa putih. Di jendela besar persis di sebelah bathtub tersebut, lampu kota di bawah berkelap-kelip menerangi malam, menyajikan pemandangan indah dari lantai mereka tinggal. Entah ide siapa awalnya, yang pasti Joshua menolak, merasa bathtub itu terlalu kecil untuk tiga lelaki dewasa.
Well, whaddya know?
“Ah—” erangan manis, kala bibir berubah menjadi jilatan pada jari kaki dan kecupan kening berubah menjadi gigitan perlahan di daun telinga. “Nggak tau, mmh, tapi kayaknya 12 butir buat 12 b-bulan-“
Joshua mulai berpikir apa dia salah ambil keputusan mengencani mereka berdua, alih-alih memilih salah satu. Kedua lelaki yang lebih muda darinya itu senang sekali menjadikannya bulan-bulanan.
(Tapi, ah, sebagaimanapun jahilnya, Joshua toh tetap sayang.)
“Hee…,” bisikan Wonwoo terdengar rendah di telinga, membuat bulu kuduk Joshua berdiri. “Tapi kita nggak beli anggur tadi.”
Mendengar itu, Joshua terkekeh. “Kan kubilang di Spanyol—”
“Ada ini.”
Mingyu meraih botol anggur putih dingin yang mereka buka dan taruh di pinggir bathtub bersama tiga gelas kristal tinggi. Masih ada sisa yang belum diminum hampir separuhnya. Wonwoo meringis, bertukar pandang dengan Mingyu, sebelum mengedikkan sedikit kepalanya. Mingyu balas meringis, lalu, tanpa tedeng aling-aling, menuangkan seluruh sisa minuman dari botolnya ke air, mencampurnya dengan alkohol. Joshua memekik, oleh dingin mendadak pada kulit telanjangnya dan oleh keterkejutan akan tindakan impulsif kedua kekasihnya. Terlebih lagi, Mingyu menuangkan minuman tersebut ke dadanya.
Jemari Wonwoo segera menyapu salah satu puncak dadanya, memilin dan menekan, sementara itu Mingyu sudah bergerak maju, meninggalkan kaki jenjang kekasihnya untuk merunduk dan mengulum puting satunya yang tidak sedang dimainkan. Ia jilati beberapa kali, menikmati erangan demi erangan yang kian indah tiap jilatan, sebelum menghisapnya kuat bagai bayi kelaparan.
“Ngh—Gyu, W-Won—ah!”
“Hmm, tapi sayang ya,” lidah lunak Wonwoo memasuki telinganya, meliuk menggelitikinya. Napas Joshua semakin memburu dan otot-ototnya berkontraksi. “Anggurnya cuma dua.”
Mingyu hampir tersedak tawanya sendiri. Joshua mengerang lagi, tapi kali ini sebuah ekspresi malas.
“Jayus. Jayus banget.”
“Jadi lemes nih, Bang,” seloroh Mingyu, walau masih menjilat puting di mulutnya, kemerahan dan mencuat indah. “Jangan ngelawak ah kalo lagi gini.”
“Oh, iya ya. Sori,” Wonwoo mengerutkan kening.
“Lagian,” ringis Mingyu. “Anggur kita bertiga pas dua belas.”
“Hah?”
“Gyuuu, please don’t~” 🙄
Mengindahkan Wonwoo yang masih tidak paham, Mingyu tertawa lepas dan mencium bibir Joshua, persis ketika bunyi kembang api berdentum berkali-kali non-stop.
“Met taun baru, Sayang.”
“Met taun baru, GyuGyu.”
“Masih nggak paham, tapi,” kali ini, Wonwoo menyurukkan muka untuk mencium bibir Joshua juga. “Met tahun baru, Shua-ya.”
“Mm, met taun baru Wonu-ya.”
Mereka berciuman, tiga bibir saling melumat satu sama lain. Butuh dua menit untuk Wonwoo akhirnya paham dan ikut tertawa, yang direspon Joshua dengan putaran bola mata, sedangkan Mingyu terkekeh, gemas akan kekasihnya, lalu mencium bibir Wonwoo karena itu.
Tentu saja, setelah mereka mengganti air dan mandi dengan benar, Mingyu menggendong Joshua dan membawanya ke kamar (hari ini giliran ranjang Mingyu yang mendapatkan kehormatan itu). Wonwoo menyusul kemudian setelah membenahi sedikit kamar mandi mereka.
What a perfect way to welcome the new year indeed ❤️
Happy new year ❤️
@thesunmetmoon